APAKAH PENDOSA DIAMPUNI JUGA?

image

Saya menerima lebih banyak pertanyaan mengenai pengampunan daripada mengenai subyek lain.
“Benarkah aku sudah diampuni?”
“Bagaimana jika aku berdosa dan belum bertobat?”
“Bagaimana jika aku tidak mengakui dosaku?”
“Bagaimana jika aku murtad?”

Saya telah menulis beberapa artikel mengenai masing-masing poin ini. Tapi tampaknya topik pengampunan masih jadi ‘blind-spot’ untuk banyak orang. Tampaknya sedemikian sulit memasukkan fakta bahwa Allah sudah mengampuni kita tanpa andil kita sedikitpun, ke dalam kepala kita.

Ah, terlalu indah jadi kenyataan! Masa sih?

Jika Anda tak pasti mengenai pengampunan Allah, iman anda akan lemah dan hidup anda tak produktif (Bisa dibaca di artikel ‘Mengapa Orang Kristen Lemah dan Tidak Produktif?’). Jadi untuk menghancurkan ketidakpastian mengenai hal ini, saya akan menanyakan ini: Apakah pendosa diampuni? Jika Anda setuju Allah mengampuni para pendosa, berarti Anda harus setuju bahwa Allah mengampuni orang Kristen (orang percaya) yang tidak bertobat atau yang tidak mengakui dosa mereka, bukan?

Ini penting: Anda diampuni tak peduli Anda percaya atau tidak, tapi pengampunan itu tidak akan berdampak pada Anda selama Anda tidak mempercayainya! Jika dari ayat Alkitab Anda bisa melihat bahwa pendosa diampuni, maka mungkin Anda bisa tenang Anda diampuni juga.

image

4 NABI
Jadi, apakah pendosa diampuni? Saya akan panggil 4 nabi besar untuk menjawab pertanyaan ini.

Ini dia, nabi Daud.

Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
~Mazmur 103:12

Saat Daud berzinah dengan Batsyeba, semua orang tahu. Itu adalah dosa yang diketahui publik dan merenggut nyawa setidaknya 2 orang, dan membuat Daud merana dengan kesedihan dan penyesalan. Dia katakan, “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku” (Mazmur 51:5).

Dari segala sisi, Daud layak dihukum mati. Taurat yang berlaku saat itu berhak mencabut nyawanya (Imamat 20:10). Tapi Daud memohon pengampunan kepada Dia yang lebih besar dari Taurat, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!” (Mazmur 51:3). Daud tidak berusaha membuat alasan atas dosanya. Dia tahu benar yang dilakukannya adalah hal yang luar biasa salah dan jahat. Tapi Daud mendapat pewahyuan mengenai seorang Bapa yang penuh belas kasih yang ‘tidak memperlakukan dia setimpal dengan dosanya dan yang tidak membalaskan kepadanya setimpal dengan kesalahannya’ (Mazmur 103:10). Jadi Daud mengajukan permohonan kepada Allah, “Hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!” (Mazmur 51:3).

Lalu, ada nabi Yesaya. Melalui Yesaya, Allah mengatakan bahwa Dia:

Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu
~Yesaya 43:25

Yesaya 42-45 adalah 4 pasal yang mempromosikan perjanjian yang baru. Yesaya 42 menceritakan tentang Juruselamat yang akan datang, Yesaya 43 menceritakan mengenai ‘hal baru’ yang akan Dia lakukan. Hal baru apa? “Aku akan menghapus dosa pemberontakanmu.”

Wow, hal baru yang mengagumkan!

Di bawah perjanjian yang lama, dosa dicatat dan diingat (Imamat 4-6). Tapi di perjanjian yang baru, dosa dihapuskan dan tidak diingat lagi. Tapi bukan Yesaya sendiri yang melihat ini.

Ini dia, nabi Yeremia.

33Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan : Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
34Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan ! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan , sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.”
~Yeremia 31:33-34

Bayangkan jika Anda mendengar ini di masa perjanjian yang lama. Kalau saya, pasti akan bertanya, “Kapan Tuhan, kapan?”

Bagi kita yang hidup sekarang, saat membaca kitab Ibrani yang mengutip nubuatan Yeremia ini, kita tahu itu SUDAH terlaksana.

Tetapi sekarang Ia (Yesus) hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya
~Ibrani 9:26

Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah
~Ibrani 10:12

Saat Yesus menghapuskan semua dosa, nubuatan ini tergenapi. Kitab Ibrani sengaja mengutip perkataan Yeremia supaya kita tidak melewatkan koneksi itu.

Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka
~Ibrani 10:17

Yesus mati tidak hanya untuk dosa yang diakui dan dipertobatkan. Dia mati untuk SEMUA dosa.

Mari kita lihat kata-kata nabi ke 4, Yohanes Pembaptis.

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).

Dosa siapa yang Yesus hapus? Dosa dunia! Apakah pendosa juga termasuk dalam dunia? Ya! Maka dari itu, pendosa diampuni. Dosa mereka tidak lagi diingat.

18Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
19Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka
~2 Korintus 5:18-19

Manusia berdosa tapi Allah tidak lagi memperhitungkan, bahkan tidak lagi mengingat-ingat dosa itu.

“Bagaimana Anda bisa bilang begitu, Paul? Jadi para pendosa itu selamat dong?”

Saya tidak mengatakan begitu. Saya katakan mereka DIAMPUNI.

Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita
~Kolose 2:13

Kapan dosa Anda diampuni? Saat Anda mati bersama dosa Anda. Di salib. Saat Anda mati bersama Kristus. Dengan kata lain: Anda diampuni jauh sebelum Anda bertobat, sebelum Anda mengaku, sebelum Anda lahir baru. Anda sudah diampuni sebelum Anda lahir!

“Bagaimana mungkin? Saya kan tidak melakukan apapun, kok diampuni?”

Tepat sekali. Karena itulah namanya KASIH KARUNIA.

JANGAN PERCAYA KABAR BURUK
Allah tak butuh ijin Anda untuk mengampuni Anda. Pengampunan-Nya sepenuhnya didasari oleh karya salib yang sudah selesai.

Orang yang mengatakan bahwa kita harus mengaku dosa, harus bertobat, harus ini dan itu supaya diampuni sama saja dengan bilang karya Yesus di salib itu tidak selesai, sehingga Yesus harus datang dan mati lagi. Ini yang namanya kabar buruk, dan ini tidak ada di Alkitab. Jangan percaya pada kabar macam ini.

Yesus mati untuk SEMUA dosa. Bukan untuk dosa tertentu. Bukan untuk sebagian dosa. Kematian-Nya di salib sempurna dan komplit dari aspek apapun.

Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
~1 Yohanes 2:2

“Paul, Anda terdengar seperti sedang mengkhotbahkan universalisme.”

Tidak. Saya sedang memberitakan kabar baik yang dinubuatkan para nabi dan yang dinyatakan para rasul: Allah Anak telah menghapus dosa dunia! Allah Bapa dan Allah Roh Kudus tidak mengingat-ingat lagi dosa kita. Ini namanya Injil Kebenaran. Apakah Anda mempercayainya?

TARUH IMAN ANDA PADA KABAR BAIK
Yesus berkata bahwa pengampunan dosa adalah hadiah yang harus diterima (lihat Kisah 26:18).

Supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh (menerima) pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan
~Kisah Para Rasul 26:18

Ada 2 jenis orang yang tidak menerima hadiah ini:
(1). Yang berpikir dirinya bukanlah pendosa yang butuh diselamatkan oleh Juruselamat
(2). Yang berpikir mereka harus melakukan hal-hal seperti mengaku dosa dan bertobat untuk mendapatkan pengampunan Allah.

(Siapa tahu Anda bertanya-tanya, 1 Yohanes 1:9 ditujukan bagi kelompok pertama – lihat 1 Yohanes 1:8).

Anugerah Allah, khusunya pengampunan, hanya bisa diterima melalui iman (lihat Efesus 2:8). Semua orang sudah diampuni, tapi tidak semua orang percaya/beriman bahwa mereka sudah diampuni. Ini sama artinya dengan menolak anugerah pengampunan.

Yesus katakan Roh Kudus akan menginsafkan dunia akan dosa: dosa ketidakpercayaan kepada-Nya (Yohanes 16:8-9). Pendosa tak butuh Roh Kudus untuk mengingatkan siapa mereka, atau betapa berdosanya mereka. Jika hati nurani mereka tidak menuduh dan menghakimi mereka, maka Taurat-lah yang akan melakukannya (Roma 3:20). Roh Kudus hadir untuk mengingatkan dunia bahwa dosa kita sudah dihapuskan dan dibuang sejauh timur dari barat. Roh Kudus hadir untuk mengingatkan kita apa yang sudah Yesus selesaikan di salib.

Ingatlah: ANDA SUDAH DIAMPUNI! Anda mungkin pendosa paling hina di muka bumi ini, tapi karena kasih karunia Allah Anda sudah diampuni! Atau Anda mungkin orang percaya yang telah berkubang dalam dosa, ketahuilah, Anda sudah diampuni! Tak peduli Anda mengaku semua dosa yang Anda ingat atau tidak mengaku sama sekali, tak peduli Anda sudah bertobat atau masih berkutat di ‘kandang babi’, ketahuilah, Anda sudah diampuni!

Terimalah pengampunan-Nya dan kasih karunia-Nya.

Respon yang tepat bagi kabar baik ini adalah berbalik kepada Allah dan taruh iman Anda pada kasih karuniaNya yang sungguh membuat kagum itu. Itu yang namanya bertobat! Kita bertobat BUKAN SUPAYA kita diampuni. Kita bertobat KARENA kita SUDAH dimpuni. Jika Anda masih tak yakin juga, baca lagi ayat-ayat di atas dan katakan kepada diri sendiri, “Aku sepenuhnya diampuni karena Yesus.”

Semua berkat yang kita miliki dalam Kristus – penerimaan-Nya, kebenaran-Nya, kekudusan-Nya – mengalir dari pewahyuan bahwa kita sudah sepenuhnya dan selamanya diampuni oleh karena darah Anak Domba yang mahal. Lihatlah Yesus yang sekarang duduk di sebelah kanan Bapa. Dia tidak berlarian kesana kemari membersihkan dosa Anda. Karya penebusan-Nya sudah selesai dan Ia mengajak Anda masuk ke tempat peristirahatan-Nya.

[Paul Ellis: Are Sinners Forgiven Too?; 18 October 2011]

http://escapetoreality.org/2011/10/18/are-sinners-forgiven-too/